Gunung Merapi yang terletak di Jawa Tengah kini telah meletus dan menyemburkan awan panasnya berhari-hari dan telah menewaskan ratusan orang yang salah satunya adalah Juru kuncinya sendiri yaitu, Mbah Maridjan.
Kini dikabarkan 8 gunung berapi lainnya di Indonesia kini dikatakan dalam berstatus "WASPADA".
Gunung-gunung tersebut adalah ,,
1. Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Gunung sinabung berada di Kabupaten Karo,Sumatra Utara. Gunung ini menjadi puncak tertinggi di Sumatra Utara. Gunung ini tercatat belum pernah meletus sejak tahun 1600.
Sejak 27 Agustus 2010 gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus dini hari sekitar pukul 00.15, gunung sinabung mengeluarkan lava.
Status gunung ini menjadi "AWAS". Abu gunung sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut.
Pada tanggal 3 september,terjadi 2 letusan. Letusan pertama menyemburkan abu vulkanis setinggi 3 km. Letusan kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 km di sekitar gunung ini. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara.
2. Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Gunung Talang berlokasi sekitar 9 km dari kota Arosuka ibukota kabupaten Solok, dan sekitar 40 km sebelah timur kota Padang. Gunung ini bertipe stratovolcano dengan ketinggian 2.597 m, merupakan salah satu gunung berapi aktif di Sumatera Barat dan salah satu kawahnya menjadi sebuah danau yang disebut Danau Talang. Gunung Talang sudah pernah meletus sejak tahun 1833 sampai dengan 2007.
Pada 11 April 2005,Gunung Talang kembali meletus. Gempa yang diikuti bunyi gemuruh dan letusan yang mengeluarkan debu vulkanik sudah berlangsung sedikitnya 42 kali.
Sejak terjadinya gempa dan tsunami di mentawai, terjadi peningkatan aktifitas gunung Talang terutama aktivitas vulkanik dan tingkat kegempaan yang ditimbulkannya.
Dari catatan pos,sejak gempa tersebut hingga jumat,29 september 2010, telah terjadi 400 kali gempa akibat aktivitas gunung Talang yang jauh meningkat dari sebelumnya.
3. Gunung Anak Krakatau,Lampung.
Aktivitas Kegempaan Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi. Letusan yang tidak putus-putus dari perut gunung telah menyebabkan keluarnya lava panas dan gas beracun yang sangat berbahaya. "Saat ini Gunung Anak Krakatau sudah mengeluarkan muntahan gas beracun yang cukup berbahaya” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Cinangka Kabupaten Serang, Anton Tripambudi, Rabu, (3/11).
Menurutnya, gas beracun yang dikeluarkan dari dalam perut Gunung Anak Krakatau itu berdampak terhadap fungsi pencernaan manusia. “Selain kepala pusing, mual-mual, dan yang lebih membahayakan adalah dapat mematikan” tegas Anton.
Dari data seismograf di Pos Pemantau Gunung Anak Gunung Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, hari ini, telah terjadi enam kali gempa vulkanik dalam, 117 kali gempa vulkanik dangkal, 223 kali letusan, 157 kali hembusan, dan 219 kali tremor.
Menurut Anton, dengan aktivitas kegempaan sebanyak itu, Gunung Anak Krakatau seharusnya sudah berada di level I atau awas. Namun karena letak Gunung Anak Krakatau berada di tengah laut statusnya tidak ditingkatkan. “Berbeda kalau gunungnya berada di daratan dan dekat dengan pemukiman, statusnya sudah harus awas,” tegas Anton.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Indonesia Ferry Merak Angkutan, Teja Suparna, mengatakan penyeberangan di pelabuhan Merak-Bakauheni sejauh ini masih normal. Menurutnya, dalam sehari terdapat 76 kapal yang dioperasikan. “Kami sudah himbau agar nahkoda kapal tetap waspada, mengingat kondisi gunung anak krakatau sedang labil" kata Teja.
4. Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat.
gunung api yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.
Papandayan tercatat beberapa kali erupsi. Di antaranya pada 1773, 1923, 1942, 1993, dan 2003. Letusan besar yang terjadi pada tahun 1772 menghancurkan sedikitnya 40 desa dan menewaskan sekitar 2951 orang. Daerah yang tertutup longsoran mencapai 10 km dengan lebar 5 km.
Pada 11 Maret 1923 terjadi sedikitnya 7 kali erupsi di Kawah Baru dan didahului dengan gempa yang berpusat di Cisurupan. Pada 25 Januari 1924, suhu Kawah Mas meningkat dari 364 derajat Celsius menjadi 500 derajat Celcius. Sebuah letusan lumpur dan batu terjadi di Kawah Mas dan Kawah Baru dan menghancurkan hutan. Sementara letusan material hampir mencapai Cisurupan. Pada 21 Februari 1925, letusan lumpur terjadi di Kawah Nangklak. Pada tahun 1926 sebuah letusan kecil terjadi di Kawah Mas.
Sejak April 2006 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Papandayan ditingkatkan menjadi waspada, setelah terjadi peningkatan aktivitas seismik. Pada 7-16 April 2008 Terjadi peningkatan suhu di 2 kawah, yakni Kawah Mas (245-262 derajat Celsius), dan Balagadama (91-116 derajat Celsius). Sementara tingkat pH berkurang dan konsentrasi mineral meningkat. Pada 28 Oktober 2010, status Papandayan kembali meningkat menjadi level 2.
5. Gunung Slamet, Tegal, Jawa Tengah.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi masih menetapkan status waspada terhadap aktivitas Gunung Slamet di Jawa Tengah.
"Hingga saat ini PVMBG belum menurunkan status waspada Gunung Slamet," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Kabupaten Pemalang, Sukedi saat dihubungi dari Purwokerto, Kamis (28/10).
Ia mengatakan, penurunan status terhadap gunung api yang baru mengalami peningkatan itu akan berlangsung lama. Menurut dia, pihaknya akan terus memantau perkembangan Gunung Slamet dari beberapa parameter sebelum memutuskan menurunkan status dari waspada menjadi aktif normal.
"Namun untuk saat ini kondisi Gunung Slamet relatif aman, tidak ada pengaruh dari Gunung Merapi," katanya. Kendati demikian, dia mengakui ada sedikit kendala dalam pengamatan terhadap Gunung Slamet akibat pengaruh cuaca ekstrem.
Menurut dia, hujan yang turun tiap hari mengganggu aktivitas pengamatan visual. "Tapi kalau pagi hari masih bisa dilakukan pengamatan visual," katanya.
PVMBG menetapkan status waspada terhadap Gunung Slamet yang berada di Kabupaten Pemalang, Purbalingga, Banyumas, Brebes, dan Tegal sejak 29 Juni 2009.
Penetapan ini sebenarnya merupakan penurunan status setelah gunung tersebut sempat mengalami peningkatan aktivitas pada 23 April 2009 sehingga statusnya yang semula waspada ditingkatkan menjadi siaga. (Ant/rn/OL-1)
6. Gunung Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah
Kompleks gunung berapi Dieng terletak di dataran tinggi Jawa Tengah, Indonesia. Selama beberapa abad aktivitas gunung berapi di Dieng didominasi oleh letusan freatik, dan aktivitas panas bumi (fumarol, solfataras, kolam lumpur, sumber air panas). Gunung Dieng terkenal karena pelepasan karbon dioksida, yang kadang-kadang menyebabkan kematian bagi penduduk. emisi karbon dioksida dapat merusak vegetasi sekitarnya dan masyarakat setempat mengetahui "lembah kematian".
Gunung berapi ini terdiri dari dua stratovolcanoes (Butak Petarangan dan Dieng) dan kawah banyak. danau asam hangat mengisi sebagian dari kawah. kerucut vulkanik di Dieng meliputi - Bismo, Srojo, Binem, Pangonan, Merdodo, Pagerkandang, Nogosari, Petarangan, Telogo Dringo, Pakuwaja, Kendil, Kunir dan Prambanan.
Fumarol daerah - Kawah Sikidang, Kawah Sigajah, Kawah Kumbang, Kawah Sibanteng, Kawah Upas, Telogo Terus, Kawah Pagerkandang, Kawah Sipandu, Kawah Sileri Siglagah dan Kawah. Butak Petarangan merupakan gunung berapi kedua terletak di kompleks Dieng. Ini terdiri dari sebuah danau-kawah bernama Telogo Dringo dan lapangan fumarol Condrodimuko.Simak Baca secara fonetik
Gunung Dieng juga disebut Gunung Parahu yang terletak di Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian Gunung Dieng 2565 m.dpl. Tipe Gunungapi Strato. Ancaman yang terjadi bila Gunung Dieng meletus adalah Gas Beracun, adapun kawah yang disinyalir berbahaya mengeluarkan gas adalah ”Kawah Sikidang, Sikendang dan Siterus”. Saat ini Gunung Dieng mengalami peningkatan aktifitas dan dalam keadaan status waspada.
7. Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Imbas dari letusan Gunung Merapi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Siswanto menyatakan, status Gunung Semeru adalah Waspada.
Sebelumnya status gunung yeng terletak di dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Lumajang ini, Waspada satu. Meski demikian, pihak BPBD hanya melakukan sosialisasi kepada sejumlah warga yang berada disekitar Gunung Semeru.
"Dengan status itu, kami langsung melakukan sosialisasi ke warga, baru jika nanti menginjak status Siaga akan dilakukan evakuasi," kata Siswanto kepada Wartawan, Rabu (27/10/2010).
Dia menjelaskan sosialisasi itu dilakukan beberapa titik terdekat dengan gunung tertinggi di Jawa Timur itu. Di antaraya, dua kecamatan di Kabupaten Lumajang yakni, Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Dua tempat itu, katanya, bila terjadi letusan langsung terkena lemparan batu dan kerikil.
Selain itu, Kecamatan Kepasrian, Pasar Jampi dan Tempur Sari. Sebab, sungai di tiga tempat ini merupakan aliran lahar. Ditambah, lagi di Kabupaten Malang tepatnya di Kali Ampel Gading. "Tempat itu rawan banjir lahar," terangnya.
Selain kepada warga, juga sosialiasi kepada para pendaki gunung. Sebab, gunung yang memiliki puncak Mahameru ini banyak digemari sejumlah pendaki. Jika memang status Gunung Semeru ini Siaga, tambahnya, maka para pendaki dilarang naik ke gunung Semeru.
8. Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
"Sesuai rekomendasi dari pos pantau Gunung Bromo, batas maksimal adalah satu kilometer sebelum kawah," kata Kasubag Data, Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Nova Elina, saat dihubungi detiksurabaya.com melalui telepon genggamnya, Jumat (29/10/2010).
Peringatan untuk para wisatawan menurut Nova, dikeluarkan sejak status Bromo yang menjadi salah satu ikon wisata di Jatim ini waspada. Sayangnya, meski peringatan itu sudah disosialisasikan, namun wisatawan masih banyak yang tetap memilih naik hingga puncak, untuk melihat kawah dari dekat.
"Bahaya material vulkanik serta lava pijar dimuntahkan dari dalam kawah menjadi ancaman sewaktu-waktu," ujarnya.
TNBTS sendiri sebagai pengelola, ujar Nova, tidak bisa memaksa wisatawa untuk mematuhi rekomendasi tersebut. "Kenyataan di lapangan pengunjung banyak yang mendekat malahan. Bahkan katanya jika tidak mendekat tak lengkap," tutur wanita berkaca mata ini.
Melihat kondisi itu, TNBTS hanya bisa mengimbau kepada para wisatawan untuk tetap berhati-hati, dan selalu mengingat gunung berapi itu masih aktif.
"Kalau mengacu pada rekomendasi, batas wisawatan sampai Pura yang biasa digunakan untuk berdoa oleh warga suku tengger," jelasnya.
Gunung Bromo merupakan salah satu tempat tujuan wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pemandangan eksotik gunung berapi itu mampu menyedot ratusan pengunjung berdatangan setiap bulannya.
yaa kini yang dapat kita lakukan hanyalah berdoa,karena telah banyak gejala-gejala marahnya alam kepada kita yang selalu membiarkan kerusakan lingkungan terjadi dimana-mana. Semoga Allah melindungi kita semua.
4 Nov 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar